Rekonsiliasi Bank 4 kolom

Rekonsiliasi Bank


(four-colomns bank rekonciliation)
contoh rekonsiliasi bank
rekonsiliasi bank 4 kolom
Rekonsiliasi Bank, seperti  postingan sebelumnya [ Rekonsiliasi Bank ] digunakan untuk menyesuaikan/menyocokan laporan bank (baca: rekening koran) dengan catatan perusahaan karena adanya kemungkinan perbedaan pencatatan atau pengakuan. Lho....kalau rekonsiliasi 4 kolom? sebenarnya sama saja, perlakuannya sama antara pos-pos yang menimbulkan perbedaan, tujuannya sama, sama-sama men”cocok”an rekening koran dan catatan perusahaan, hanya saja lebih lengkap isinya -kalau rekonsiliasi “biasa” hanya mengetahui saldo kas perusahaan saja, sedangkan rekonsiliasi 4 kolom juga disajikan saldo pengeluaran dan penerimaan kas-, juga menghitung saldo awal maupun akhir kas versi bank dan catatan   perusahaan dan juga lebih rumit membuatnya, periode juga berbeda, kali ini melibatkan 2 periode (bulan) dan biasanya banyak dibuat atau di pakai oleh auditor.

Contoh Soal Rekonsiliasi Bank 4 empat Kolom dan jawabannya


                Ilustrasi rekonsiliasi 4 kolom,
Info PT Apes

April
Mei

Saldo menurut bank (rekening koran)
Rp 650
Rp 700

Saldo menurut PT Apes
845
985
1
Deposite In Transit (DIT)/ cek dalam perjalanan
200
250
2
Outstanding Check/ cek yang beredar
100
125
3
Biaya administrasi bank
30
40
4
Jasa giro
45
50
5
Cek kosong
60
120

(6) Kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April di pembukuan PT Apes saat pembayaran hutang senilai Rp 120 yang seharusnya Rp 170  pada pembukuannya.
Jumlah penerimaan pada bulan Mei menurut c atatan Bank Rp 320 dan catatan PT Apes Rp 365, sedangkan
Jumlah kas dikreditkan bulan mei menurut laporan Bank Rp 270 dan catatan PT Apes sebesar Rp 225.
Bagaimana membuat rekonsiliasi 4 kolomnya?

Pos-pos mana saja yang akan mempengaruhi catatan bank dan catatan PT Apes?
Mempengaruhi catatan bank:
(1)     Deposite in transit, bank belum mencatat deposito yang dikirim oleh perusahaan sebesar Rp 200 bulan April dan Rp 250 bulan Mei sehingga bank harus menambahkan sakdo rekening PT Apes pada catatannya
(2)    Cek yang beredar: bank belum mencatat penarikan sejumlah Rp 100 pada bulan April dan Rp 125 pada bulan Mei oleh PT  Apes, maka bank harus mengurangkan rekening PT Apes bulan April dan Mei  pada catatannya
Mempengaruhi catatan PT Apes
(3)     Beban administrasi: perusahaan belum mencatatan beban administrasi bank yang mengurangkan saldo di rekeningnya sebesar Rp 30 bulan April dan Rp 40 bulan Mei sehingga perusahaan harus mengurangkan saldo pada catatannya
(4)   Jasa giro (pendapatan bunga): PT Apes belum mencatat jasa giro/pendapatan bunga bank sebesar Rp 45 pada bulan April dan Rp 50 pada bulan Mei sehingga kas pada pencatatan PT Apes harus ditambahkan
(5)    Cek  kosong: cek yang dikembalikan oleh bank karena cek kosong sebesar Rp 60  bulan April dan Rp 120 pada bulan Mei mengurangkan saldo pada catatan PT Apes
(6)   Kesalahan pencatatan: selisih kesalahan pencatatan pada bulan april yang membuat saldo buku terlalu tinggi harus mengurangi saldo kas pembukuan PT Apes sebesar selisihnya sehingga pencatannya menjadi tepat

Bahas dulu satu pos saja, rekonsiliasi  4 kolom
Info
 Saldo 30 April
Mei
Saldo 31 Mei
Penerimaan
Pengeluaran
Catatan Bank
Deposite in transit (DIT):




April
Rp 200
(Rp 200)


Mei

250

Rp 250

Lho bagaimana bisa begitu?  Deposite in transit/deposit dalam perjalanan, bank belum mencatat penerimaan sebesar Rp 200 (bulan April) dan 250 (bulan Mei) sehingga bank harus mencatat dengan menambahkan saldo bulan April dan Mei. Bagaimana dengan kolom penerimaan pada bulan Mei? Bulan April : (Rp 200) maksudnya -supaya mudah membacanya- pos tersebut merupakan jumlah penerimaan bulan April, “Bukan” penerimaan bulan Mei sehingga di beri tanda “tutup kurung” atau mengurangi penerimaan bulan Mei karena memang bukan penerimaan bulan Mei. Dan pada bulan Mei: Rp 250 menandakan bahwa jumlah pos tersebut memang merupakan penerimaan bulan Mei. Perlakuan yang sama juga pada kolom pengeluaran bulan Mei.
Lanjutkan pos-pos yang lainnya, dan rekonsiliasi bank 4 kolom akan nampak seperti berikut:

PT Apes
Rekonsiliasi Bank
Bulan Mei

Keterangan
Saldo 30 April
Mei
Saldo 31 Mei
Penerimaan
pengeluaran
Saldo menurut Bank
Rp 650
Rp 320
Rp 270
Rp 700
(1)
Deposit in Transit





April
 200
(200)



Mei

250

250
(2)
Outstanding Check





April
(100)

(100)


Mei


125
(125)
Saldo Bank Rekonsiliasi
Rp 750
Rp 370
Rp 295
Rp 825
Saldo  menurut PT Apes
Rp 845
Rp 365
Rp 225
Rp 985
(3)
Biaya Administrasi Bank





April
 (30)

(30)


Mei


40
 (40)
(4)
Jasa Giro





April
45
(45)



Mei

50

50
(5)
Cek Kosong





April
(60)

(60)


Mei


120
(120)
(6)
Kesalahan Pencatatan





April
(50)

(50)





50
(50)
Saldo PT Apes Rekonsiliasi
Rp 750
Rp 370
Rp 295
Rp 825

Ehm....bagaimana dengan kesalahan pencatatan bulan April? Mengapa saldo bulan Mei juga di kurangi sejumlah yang sama? Padahal bulan Mei tidak ada kesalahan pencatatan...
Ya, karena kesalahan pencatatan terjadi pada bulan April, maka saldo akhir bulan akhir yang “salah” itu akan menjadi saldo awal bulan Mei sehingga saldo bulan Mei juga mengalami kesalahan dan perlu dikoreksi.

Rekonsiliasi Bank | Contoh Rekonsiliasi Bank 2 Kolom

Rekonsiliasi bank - Perusahaan umumnya menyimpan atau menempatkan uang kas di bank, dan sebisa mungkin hanya kas kecil (petty cash) saja yang boleh ada di perusahaan. ini bertujuan sebagai bentuk upaya pengendalian perusahaan atas kas yang dimilikinya.
contoh soal rekonsiliasi bank
rekonsiliasi bank

Lalu untuk apa rekonsiliasi bank rekonsiliasi bank dilakukan ?  

Karena manajemen perusahaan ingin mendapatkan keyakinan bahwa perusahaan telah melakukan pencatatan dengan benar untuk setiap kas keluar maupun kas masuk dan memastikan pihak bank telah mencatat transaksi atas uang perusahaan sesuai dengan perintah perusahaan dengan memberikan pengakuan yang sesuai, biasanya dinyatakan dalam bentuk rekening koran.

mengapa manajemen tidak yakin sebelumnya? Manajemen khawatir adanya kemungkinan ketidakcockan antara catatan perusahaan dan rekening koran (jika ada). 
Mengapa ada kemungkinan ketidakcocokan? Karena ada kemungkinan perbedaan pencatatan bank dan perusahaan. Lho koq bisa? Ada beberapa kemungkinan penyebabnya, antara lain:

A.      Mungkin perusahaan atau bank salah melakukan pencatatan (disengaja atau tidak)
B.      Mungkin ada pengeluaran/pemasukan yang karena tidak diketahui, bank tidak melakukan pencatatan atas pengeluaran/pemasukan tersebut. Seperti,
-          Deposite in transit (Setoran dalam perjalanan), Perusahaan telah mencatat setoran ke bank tetapi bank belum mencatatnya. Contoh : setoran pada akhir bulan, biasanya bank akan membukukan pada bulan berikutnya.
-          Outstanding cek (Cek dalam perjalanan/cek masih beredar), Cek yang ditarik dan telah dibukukan perusahaan tetapi bank belum mencatatnya, biasanya terjadi karena sampai akhir bulan yang menerima cek belum mencairkan cek tersebut.
C.      Mungkin ada pengeluaran/pemasukan yang karena tidak diketahui, perusahaan tidak melakukan pencatatan atas pengeluaran/pemasukan tersebut. Seperti,
-          Biaya administrasi bank, bank  biasanya membebankan sejumlah biaya untuk menangani transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, biaya ini baru diketahui setelah ada rekening koran
-          Pendapatan bunga atau jasa giro yang biasanya baru diketahui setelah perusahaan menerima rekening koran.
-          Mungkin karena alasan tertentu bank menolak pencairan cek perusahaan seperti cek kosong atau karena alasan lain sehingga cek dikembalikan oleh bank.

Bagaimana jika kemungkinan perbedaan itu terjadi?  Ya tinggal  dicocokan. Bagaimana mencocokannya? Rekonsiliasi bank !  

Contoh Soal Rekonsiliasi Bank dan Jawabannya !!


Sebagai ilustrasi sederhana, PT Apes pada 30 Juli memperlihatkan saldo kas sebesar Rp 7.600 di pembukuannya. Sedangkan  laporan bank X pada bulan Juli  memperlihatkan saldo akhir sebesar Rp  7.800. Pemeriksaan atas perbedaan saldo tersebut menemukan pos-pos rekonsiliasi berikut:
1.        Deposito yang dikirim pada tanggal 30 Juli senilai Rp 200 belum muncul dalam rekening koran
2.        Cek-cek yang ditulis PT Apes senilai Rp 500 selama bulan Juli belum tercantum pada laporan bank
3.       Bank mengurangi saldo PT Apes  untuk biaya administrasi bulan Juli sebesar Rp 50 dan PT Apes belum mencatatnya
4.      Jasa giro bank sebesar Rp 100 pada bulan Juli belum di catat PT Apes
5.       Bank  mengembalikan cek pelanggan PT Apes senilai Rp 250 karena bank memperlakukan cek ini sebagai cek kosong
6.      PT Apes menemukan transaksi senilai Rp 350 pada bulan Juli untuk membayar hutang yang seharusnya sebesar 250 dalam pembukuan PT Apes

Bagaimana merekonsiliasikannya? Kita lihat masing-masing kasus dulu...

1.        Deposito dalam perjalanan: bank belum mencatat deposito yang dikirim oleh perusahaan sehingga perlu dicatat dan kas sebesar Rp 200 harus ditambahkan ke rekening PT Apes
2.       Cek yang beredar: karena bank belum mencatat penarikan sejumlah Rp 500 oleh PT  Apes, maka rekening PT Apes harus di kurangkan sejumlah Rp 500 pada cacatan bank
3.        Beban administrasi: perusahaan harus mengurangkan saldo kasnya untuk membayar biaya administrasi bank yang belum dicatatnya sebesar Rp 50
4.      Jasa giro (pendapatan bunga): PT Apes belum mencatat jasa giro bank sebesar Rp 100 sehingga kas pada pencatatan PT Apes ditambah Rp 100
5.       Cek  kosong: saldo PT Apes pada catatannya dikurangi sebesar Rp 250
6.      Kesalahan pencatatan: selisih kesalahan pencatatan yang membuat saldo buku terlalu rendah harus ditambahkan pada saldo kas pembukuan PT Apes sehingga pencatannya menjadi tepat

Rekonsiliasi antara saldo bank dan pembukuan PT Apes terlihat sebagai berikut:

PT Apes
Rekonsiliasi Bank
Bank X, 30 Juli 2010
Saldo per laporan bank (akhir periode)


Rp  7.800
Ditambah:
Deposito dalam Perjalanan
(1)

200

8.000
Dikurangi:
Cek yang Beredar
(2)

500
Saldo kas




 Rp 7.500






Saldo per pembukuan



Rp 7.600
Ditambah:
Jasa Giro

(4)
Rp 100


Kesalahan Pencatatan
(6)
100
200




7800
Dikurangi:
Beban Administrasi
(3)
50


Cek Kosong

(5)
250
300
Saldo kas




Rp 7.500

Saldo kas setelah rekonsiliasi bank sebesar Rp 7.500, dan ayat jurnal yang dibutuhkan untuk mengkoreksi kesalahan atau menyesuaikan pencatatan PT Apes pada awal Agustus 2010 atas ketidakcocokan (diambil dari pos-pos pada bagian saldo per buku)

Kas                                                                 100
        Jasa Giro/Pendapatan Bunga                      100
(untuk mencatat pendapatan bunga)

Kas                                                                 100
        Hutang Usaha                                                   100
(untu mencatat kesalahan pencatatan)

Beban Bank                                                50
        Kas                                                                         50
(untuk mencatat beban bank bulan Juli)

Piutang Usaha                                           250
        Kas                                                                         250
(untuk mencatat cek  pelanggan yang dikembalikan)

Selesai sudah pengerjaan rekonsiliasi bank. Saldo bank dan PT Apes sudah cocok, sudah disesuaikan, manajer sudah tambah yakin (mungkin). dan selesai sudah pembahasan rekonsiliasi bank dan contoh soalnya
Semoga bermanfaat.

Baca juga rekonsiliasi bank 4 kolom jika berminat